17 Mar 2016

Sinergi Kemenpar dalam "Standarisasi Penyediaan Informasi Pariwisata"


Kontribusi blogger dalam penyebaran informasi, saat ini tak bisa dipandang sebelah mata. Keberadaan blogger, saling berbagi peran dengan Jurnalist. Keduanya tak bisa di persaingkan, karena memang bukan persaingan. Tetapi lebih pada saling melengkapi, menyampaikan kabar dari sudut pandang yang berbeda.
Photo Session, staf kemenpar dan blogger. Tampak duduk di tengah Bpk. H.M Iqbal Alamsjah Ak, MM (Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementrian Pariwisata RI. (dok. Panitia workshop)
Undangan Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kemenpar, dalam Workshop "Standarisasi Penyediaan Informasi Pariwisata" menjadi penguat keberadaan blogger. Bahwa bersinergi dengan segala elemen, menjadi cara mujarab agar informasi sampai ke masyarakat dengan baik dan benar.
Senin, 14/3'15
Sesuai jadwal, blogger TDB (Tau dari Blogger) berkumpul paling lambat jam 09.00 wib.  Senin pagi diwarnai adegan penuh "drama", bebarengan dengan kegiatan demo pengemudi Taxi di Areal Monas. Saya mendadak gagal paham, kenapa dampaknya pada bajaj juga. Setelah naik Commuter Line, tak ada satupun kendaraan roda tiga tersebut mau mengangkut kami dari Stasiun tanah abang. 
Mungkin si abang bajaj berhitung, lebih baik mengambil penumpang dengan rute jauh. Otomatis upah yang masuk kantong, lebih tebal dibanding jarak dekat. Bertiga kami (Agung Han, M. Sobari, Hermini) terpaksa jalan kaki, menuju kantor Kementrian Pariwisata.
Sampai di Kantor Kemenpar, beberapa teman Blogger sudah sampai lebih dahulu. Bahkan ada satu tamu workshop, baru sampai perjalanan dari bandara setelah penerbangan pagi Maluku Utara- Jakarta.
(Pukul 10.00 wib)  
Bus membawa team dari kemenpar dan blogger bergerak, menuju Puri Avia Hotel & Resort Puncak Bogor.  Memutar arah melewati pelataran monas, berjajar taksi di parkir sedang driver meneriakkan yel-yel ada satu orang berorasi. Capek akibat jalan kaki sungguh tak bisa dihindari, saya memilih tidur sepanjang perjalanan. Hanya sesekali terbagun, terlihat pemandangan di jalan TOL. Selebihnya merem dan merem, tiba-tiba sampai tujuan.
Rangkaian workshop dimulai, dengan perkenalan setiap peserta lengkap dengan latar belakang. Ternyata bukan hanya dari Jakarta, Ternate yang sudah bersua di awal, ada juga Belitung, Banten, Bogor dan blogger tentunya.
Team dari e-magazine kemenpar memperkenalkan diri, sebelum acara resmi dimulai. Edisi perdana sudah terbit, secara periodik sementara hadir tiga bulan sekali. Berita yang disajikan, mengambil point of view Pariwisata. Tampak gambar penyanyi Rossa diinterview, ditanya pendapat tentang pariwisata juga.
Baru acara resmi dimulai, sekitar pukul 15.00 pemateri sudah siap di lokasi.  Saya akan ringkas materi workshop, agar tak terlalu panjang saya buat tulisan bersambung ya.
0oo0
Materi pertama "Publik Speaking & Government PR in Action", dengan narasumber Dr.H.M. Iqbal Alamsjah, Ak, MM, selaku Ka. Biro Hukum dan Komunikasi Publik Kementrian Pariwisata RI.
Pembicara pertama ini sangat memikat, kemampuan public speaking tak diragukan. Saya pribadi kerap dibuat tersenyum, dengan penjelasan yang disertai celetukan segar.
Dr.M. Iqbal Alamsjah, Ak, MMKa. Biro Hukum dan Komunikasi Publik  dengan materi "Publik Speaking & Government PR in Action",  .(dok.Panitia Workshop)
Keterbukaan informasi Publik, memiliki dasar hukum UU/14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) dan PERKI No 1/2010 tentang Layanan Informasi Publik.
Publikasi Kebijakan Pariwisata melalui Medsos
Strategi Komunikasi ;
Materi ringan yang akan dikembangkan dari kalender kegiatan dan destinasi wisata indonesia. dtujukan sebagai materi ringan yang dapat lebih mudah menarik interaksi.
Materi event kehumasan ;
Materi yang berisi informasi kegiatan, liputan, maupun publikasi dan Humas Kementrian Pariwisata, diulas dan disesuaikan dengan karakter masing-masing platfoam sosial media.
Materi event Kehumasan mengacu pada ;
·         Press Release yang ada di website www.kemenpar.go.id
·         Reportase dari event yang sedang berlangsung
·         Publikasi maupun ulasan dari media digital yang telah menjalin kerjasama dengan kemenpar.
Materi Kebijakan
Yaitu materi yang mengangkat informasi 4 kebijakan terkait Pariwisata ( Cabota Cruise CAIT Yacth, Bebas Visa Kunjungan, Crisis Center)
Branding Wisata, tahun 2015 Indonesia melejit di urutan 47 dari 141 negara. Hal ini tentu menggembirakan, posisi ini mengalahkan Thailand di urutan ke 83 dan Malaysia pada urutan ke 96. Sementara sebelumnya, brand Indonesia berada di urutan ke 140 dari 144 negara.
Pak Iqbal yang berpembawaan santai namun serius, mampu membuat sesi perdana mencerahkan. Pukul 17.00 sesi pertama selesai, break untuk ISHOMA dan kelas berikutnya pukul 19.00 wib.
00-00
Sesi kedua dimulai usai makan malam, peserta lumayan segar sudah mandi dan berganti pakaian. Pak Iqbal seagai moderator, kembali membuka workshop "Standarisasi Penyediaan Informasi Pariwisata"
Materi "Rencana Aksi Terpadu Bidang Kelembagaan Pariwisata 2016", disampaikan Prof. DR. Sc. H.M AhmanSya, Drs., M.Pd., M.Sc. selaku  Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (BPKK) Kemenpar RI 2015
Sc. H.M AhmanSya, Drs., M.Pd., M.Sc. (duduk tengah baju putih) dia[pit Pak Iqbal (kanan baju batik) dan Hermini- sekretaris TDB (kiri baju putih) - (foto ; dok. Panitia workshop) 
Dalam pemaparan narasumber, kemenpar mencanangkan Program & Kegiatan mencakup High-High, High-Low, Low-High, Low-Low.
High- High ;
  • Sertifikasi Kompetensi SDM Kepariwisataan (35.000 orang di 34 Provinsi)
  • Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan (17.600 orang di 34 Provinsi), Prioritas 10 Destinasi Utama, dan 10 Destinasi Prioritas
  • Pelatihan Asessor dan Fasilitasi pendirian LSP di 22 Provinsi, dan Perguruan Tinggi (per wilayah).
High - Low
  • Rapat Koordinasi Stakeholders  Pariwisata di 10 Destinasi Prioritas
  • Rapat Koordinasi SMK Kepariwisataan se-Indonesia (di Batam)
  • Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia (di Jakarta)
  • Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan
Low - High
  • Pendirian Poltekpar Negeri Palembang
  • Pendirian Poltekpar Negeri Lombok
  • Penerimaaan mahasiswa baru secara online (SNM-STAPP)
  • Pelatihan bahasa asing bagi SDM Pariwisata
  • Persiapan pendirian Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Pariwisata.
Low- Low
  • Reformasi Birokrasi
  • Training of Trainers
  • Pelaksanaan ESQ
  • Diklat Pimpinan
  • Kerjasama Hubungan Kelembagaan internasional (Multilateral, regional dan bilateral) dan Dalam Negeri
Terdapat dua kategori Destinasi Pariwisata
Destinasi Utama ;
  Great Bali, Great Jakarta, Great Batam, Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar), Wakatobi-Bunaken-Raja Ampat, Medan, Lombok, Makassar, Bandung, Banyuwangi
Destinasi Prioritas
    Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, Morotai.
Untuk mencapai target, didukung dengan program
1. Pendidikan Formal
(Sekolah Tinggi Pariwisata, Akademi Pariwisata, Politeknik Pariwisata, Perguruan Tinggi Pariwisata, SMK Pariwisata)
2. Pendidikan Non-Formal
(Sertifikasi, Pelatihan, Seminar, Focus Group Discussion)
Koordinasi dan kerja sama dengan Kemendikbud, KemenristekDikti, BNSP, LSP, Dinas Pariwisata Provinsi.
PENGELOMPOKAN IMPLEMENTASI PROGRAM
Greater BATAM
  Kep. Riau, NAD, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan,Kep. Bangka Belitung, Lampung.
Greater Jakarta
      Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan.
Greater Bali
    Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua.
Semua program tak lepas dari hambatan, namun analisa SWOT menjadi antisipasi. Setidaknya kelemahan yang ada bisa diminimalisir, dan kekuatan bisa dimaksimalkan.
(Pukul 21.00 wib) Workshop hari pertama sudah di ujung, saatnya kami peserta bisa istirahat. Hari kedua jadwal lebih padat, perlu tenaga ekstra harus dipersiapkan. Agar tidur lebih nyenyak, sengaja saya mandi (lagi) dengan air hangat dari shower.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA